cover
Contact Name
-
Contact Email
redaksi.biomed@gmail.com
Phone
+6287859850400
Journal Mail Official
redaksi.biomed@gmail.com
Editorial Address
UNITRI PRESS UPT. Penerbitan & Jurnal Ilmiah Jl. Telaga Warna, Tlogomas Malang, Jawa Timur 65144
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Biomed Science
ISSN : 23385189     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Biomed Science : ISSN 2338-5189 (media cetak) , adalah jurnal peer-review yang menerbitkan artikel tentang praktik, teori, dan penelitian di semua bidang kesehatan dan kebidanan. Scope jurnal terdiri dari kebidanan,kesehatan,kesehatan masyarakat Setiap naskah yang diserahkan akan ditinjau oleh satu peer-reviewer menggunakan metode double blind review. Biomed Science diterbitkan oleh UNITRI PRESS Jurnal Biomed Science merupakan Jurnal Ilmiah Obstetri Gynekologi dan ilmu kesehatan yang memuat tulisan perancangan, pengumpulan, pengolahan dan analisis data, baik merupakan pemikiran konseptual maupun penerapannya. jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu bulan Juli dan Desember.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2021)" : 7 Documents clear
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DI RS KARITAS WEETABULA Gracelia Mediani Kana; Suhartik Suhartik; Donny Yunamawan
Biomed Science Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia dan paritas ibu bersalin dengan kejadian ketuban pecah dini. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 03Agustus 2020 di dapatkan data dari bulan Mei-Agustus berjumlah 221 persalinan. Dari data tersebut diperoleh 32 ibu bersalin mengalami KPD, Usia terbanyak yang mengalami  KPD yaitu uisa 20-35 berjumlah 23  orang, usia35 berjumlah 5 orang, usia20 berjumlah 4 orang dan paritas ibu terbanyak yang mengalami KPD adalah Multipara sebanyak 14 orang, primipara sebanyak  11 orang dan grandemulti para sebanyak  7 orang. Ketuban Pecah Dini adalah pecah nya selaput ketuban sebelum adanya pembukaan atau tanda-tanda persalinan.Metode pengambilan sampel adalah secara total sampling, waktu penelitian bulan agustus sampai september 2020, populasi dalam penelitian ini sebanyak 32 orang,  Sampel dalam penelitian ini sebanyak 32orang ibu bersalin yang mengalami ketuban pecahdini. Analisis data menggunakan linear berganda.Hasil penelitian membukti kan adanya hubungan an tara usia dan paritas dengan kejadian ketuban pecah dini yang dibuktikan dengan Thitungusia (X1) 2.146 dari Ttabel yaitu 2.045. Sedangkan untuk Thitung paritas(X2) 5.640 dari Ttabel yaitu2.045 yang memiliki arti adanya hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian ketuban pecah dini.
HUBUNGAN PEMENUHAN AIR SUSU IBU (ASI) SAMPAI USIA ANAK 2 TAHUN, POLA MAKAN IBU SAAT HAMIL DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 3 TAHUN DI DESA MOJO KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO Endah Kusumawati; Titin Sutriyani
Biomed Science Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan terjadi pada seseorang meliputi perubahan fisik, berpikir, berperasaan, bertingkah laku dan lain-lain, sedangkan perkembangan yang dialami seorang anak merupakan rangkaian perubahan secara teratur dari satu tahap perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya, dan berlaku secara umum, misal : anak berdiri dengan satu kaki, berjingkat (berjinjit), berjalan, menaiki tangga, berlari dan seterusnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Hubungan Pemenuhan Air Susu Ibu (ASI) Sampai Usia Anak 2 Tahun, Pola Makan Ibu Saat Hamil Dengan Tumbuh Kembang Anak Usia 3 Tahun di Desa Mojo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro Tahun 2020. Metode penelitian menggunakan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah “Purposive sample, dimana unit sampel yang diambil dengan pertimbangan tertentu yaitu anak yang menderita gizi buruk atau kurang atau stunting pada usia 3 tahun. Dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 30 anak untuk menjelaskan variabel yang diteliti.Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan pemenuhan Air Susu Ibu (ASI) sampai usia anak 2 tahun, pola makan ibu saat hamil dengan tumbuh kembang anak usia 3 tahun.
STUDI TENTANG KONDISI KETUBAN DAN UMUR KEHAMILAN DENGAN RESIKO TERJADINYA ASFIKSIA NEONATORUM Vivin Yuni Astutik; Nisai Daramita
Biomed Science Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi ketuban dan umur kehamilan dengan resiko terjadinya asfIksia neonatorum. Berdasarkan studi penelitian yang peneliti lakukan pada bulan oktober 2020 di dapatkan data bulan Juli-agustus 2020 berjumlah 102 persalinan. Dari data tersebut diperoleh 32 bayi yang mengalami asfiksia. Dari 32 bayi tersebut, 24 diantaranya mengalami asfiksia karena pecahnya ketuban lebih dari 12 jam. Dan 8 diantaranya mengalami asfiksia karena persalinannya pada usia kehamilan 37 minggu. Asfiksia adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernapas spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2  yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut.   Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode pengampilan sampel adalah secara total sampling, tempat dan waktu penelitian ini dilakukan di RS. Karitas. Waktu penelitian Januari - Maret 2021, populasi dalam penelitian ini sebanyak 32 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 orang . Analisa data menggunakan regresi linear berganda.   Hasil penelitian membuktikan adanya hubungan antara lama pecahnya ketuban dengan resiko terjadinya asfiksia yang dibuktikan dengan Thitung (X1) 4.939 dari Ttabel yaitu 2.045. Sedangkan untuk Thitung  usia kehamilan (X2) 3,956dari Ttabel yaitu 2.045 yang memiliki arti adanya hubungan yang signifikan antara usia kehamilan saat lahir dengan resiko terjadinya asfiksia neonatorum.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI RS KARITAS WEETABULA SUMBA BARAT DAYA Maria Erni Tandi; Yusnita Julyarni Akri; Titin Sutriyani
Biomed Science Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeklamsia adalah suatu keadaan yang terjadi pada kehamilan yang ditandai dengan terjadinya peningkatan tekan darah paling sedikit 140/90 mmhg, adanya protein urin dalam tubuh dan disertai odema.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian preeklamsia pada ibu hamil di RS Karitas Weetabula. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik Purpostive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan bantuan SPSS. Dengan menggunakan metode model chi sqiuareNilai t hitung variabel usia ibu hamil (x1) sebesar 12.379 t table 3,841artinya terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu hamil dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil (Y). Nilai t hitung variabel pekerjaan ibu (x2) sebesar 19.695 t table 3,841artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu hamil dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil (Y). Nilai t hitung variabel ibu kunjungan anc (x3) sebesar 10.417 t table 3,841artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kunjungan anc dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil (Y). Nilai Asymp. Sig (2-sided 0,000 0,05 artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Dilihat dari hubungan kutiga variabel independen (x) terhadap variabel dependen (y) dapat disimpulkan bahwa variabel pekerjaan ibu hamil x2 lebih dominan terhadap kejadian preeklamsia pada ibu hamil (y) yang dibuktikan dengan nilai t hitung 19.695 3,841.
STUDI KORELASI ANTARA PERILAKU AKTIVITAS FISIK BERAT DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI UKM IKS PI KERA SAKTI RANTING UNITRI MALANG Yusnita Julyarni Akri; Donny Yunamawan
Biomed Science Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Siklus menstruasi adalah rangkaian peristiwa yang secara kompleks saling mempengaruhi dan dapat terjadi secara simultan di endometrium, kelenjar hipotalamus dan hipofisis, serta ovarium. Siklus menstruasi dapat mempersiapkan uterus untuk kehamilan. Gangguan pada proses menstruasi seperti lamanya siklus menstruasi dapat menyebabkan risiko penyakit kronis. Dimana salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi yaitu aktivitas fisik.Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui korelasi antara Perilaku Aktivitas Fisik Berat Dengan Gangguan Siklus Menstruasi  Pada  Mahasiswi UKM IKS Pi Kera Sakti Ranting Unitri Malang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu teknik penentuan sampel bila jumlah populasi digunakan sebagai sampel. Data yang diperoleh selanjutnya analisis dengan pendekatan statistik deskriptif. Dengan menggunakan metode analisa regresi linear sederhana.Hasil penelitian didapatkan Nilai t hitung  variabel X 2.761 t tabel 2.052. Ini berarti terdapat korelasi yang siqnifikan antara perilaku aktifitas fisik berat dengan gangguan siklus menstruasi. Begitu pula hal nya dengan nilai F hitung sebesar 7.621 nilai F 0,05 (3,35) artinya terdapat korelasi yang siqnifikan antara variabel bebas dengan gangguan siklus menstruasi pada mahasiswi. Sedangkan untuk nilai koefisien regresi (Rsquare) sebesar 0.214 artinya korelasi antara perilaku aktivitas fisik berat dengan gangguan siklus menstruasi sebesar  (0.214 x 100) = 21.4%, sedangkan 78,6% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
HUBUNGAN GIZI IBU HAMIL DAN AKTIVITAS SEHARI-HARI DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RS BEN MARI Sayuti Sayuti
Biomed Science Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abortus adalah terhentinya proses kehamilan yang sedang berlangsung sebelum mencapai umur 28 minggu atau berat janin sekitar 500 gram. Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) atau buah kehamilan belum mampu untuk hidupdiluar kandungan (Rukiyah dan Yulianti, 2010). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di RS Ben Mari pada tanggal 15 Desember 2020, jumlah ibu hamil yang mengalami abortus pada bulan September-November 2020 terdapat 59 ibu hamil dan setelah dilakukan wawancara dengan petugas ruangan, faktor penyebab abortus adalah aktivitas yang berat 25 ibu hamil (14,75%), gizi yang buruk 15 ibu hamil (8,85%), lingkungan yang kotor 10 ibu hamil (5,9%), dan psikologis yang terganggu 9 ibu hamil (5,31%).            Penelitian ini dilakukan secara survey, dimana sampel di ambil secara random sebanyak 30 responden pada ibu ibu yang mengalami abortus. Penelitian ini di lakukan di RS. Ben Mari pada bulan Maret 2021 sampai dengan Mei 2021. Variabel Abortus di ukur dengan menggunakan Indikator ( 1.Jumlah pengeluaran darah, 2. Jenis perdarahan, 3. Nyeri yang dirasakan).  Variabel gizi ibu hamil diteliti dengan menggunakan indicator (frekuensi makanan, 2. Jenis makanan, 3. LILA ibu selama hamil). Variabel aktivitas sehari hari diteliti dengan indicator (1. Lama (jam ) ibu bekerja, 2. Jenis pekerjaan 3. Lama istirahat).             Pendekatan analisa yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan hasil kedua variabel x berpengaruh terhadap Y yang dapat di lihat dari nilai F hitung dan hasil determinasi. Nilai Fhitung sebesar 4,013 Ftabel 3,34 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Gizi Ibu Hamil dan Aktivitas Sehari-hari dengan KejadianAbortus. Nilai R Square (R2) = 510 yang artinya Gizi Ibu Hamil (X1) dan Aktivitas Sehari-hari (X2) berpengaruh terhadap kejadian Abortus (Y) sebesar 5,10 %, sedangkan 49,0 % lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Untuk mengetahui hubungan secara sendiri sendiri dapat dilihat dari nilai thitung gizi ibu hamil (X1) dan kejadian Abortus (Y), terdapat hubungan yang signifikan yang dapat dibuktikan dengan nilai thitungttabel yaitu 2,231 2,052 Aktivitas Sehari-hari (X2) dan kejadian Abortus (Y) terdapat hubungan yang signifikan yang dapat dibuktikan dengan thitung ttabel yaitu 2,082 2,052.
HUBUNGAN USIA IBU DAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN TERJADINYA BAYI PREMATUR DI PUSKESMAS PUJON KABUPATEN MALANG Qotimah Qotimah
Biomed Science Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut Manuaba (2008) Persalinan preterem atau partus prematur adalah persalinan  yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram. Umur ibu sangat menentukan kesehatan maternal karena berkaitan dengan kondisi kehamilan, persalinan dan nifas serta  cara mengasuh juga menyusui bayinya (Arini, 2012). Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III kadar haemoglobin 10,5 gr% pada trimester II (Depkes RI, 2009).Penelitian ini dilakukan secara observasi, dimana sampel di ambil secara jenuh sebanyak 25 responden pada ibu yang melahirkann bayi prematur. Variabel prematur di ukur dengan menggunakan indikator (berat badan lahir (gram)), variabel usia ibu ditelti dengan menggunakan indikator (umur), variabel Anemia Dalam Kehamilan diteliti dengan menggunakan indikator (HB).Pendekatan analisa yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan hasil kedua variabel X berpengaruh terhadap Y.  Hasil analisis data menunjukan bahwa Nilai Fhitung2,937 F0,05 = 2,34 yang artinya kedua variabel yang diteliti yaitu usia ibu (X1), anemia dalam kehamilan (X2) memiliki hubungan yang signifikan dengan bayi prematur.Nilai koefisien determinasi atau Rsquare sebesar 0,211. Nilai tersebut membuktikan bahwa kedua variabel yang diteliti yaitu usia ibu dan anemia dalam kehamilan memiliki hubungan yang signifikan terhadap bayi prematur sebesar21,1 % sedangkan 78,9 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Pada variabel usia ibu(X1) terhadap bayi prematur dapat dilihat dari thitung2,501 t0,05 2,042 yang berarti bahwa usia ibu mempunyai hubungan yang signifikan terhadap bayi prematur. Dari hasil analisa variabel anemia dalam kehamilan (X2) di dapatkan hasil  thitung  2,202 t0,05 2,042 yang berarti bahwa  anemia dalam  kehamilan mempunyai  hubungan yang signifikan terhadap bayi prematur.

Page 1 of 1 | Total Record : 7